Diajak Bersetubuh dengan wanita yang sangat HOT

CASINO69

cerita seks ini adalah cerita bokep ku pada awali di Suatu pagi telepon pada kamarku berbunyi, dgn rasa malas kupaksakan diri mengangkatnya. Ternyata telepon itu dari Pak Karyo, tukang kebun serta penjaga villa-ku. Rasa kantukku eksklusif hilang begitu beliau menyuruhku buat segera datang ke villa, dia bilang terdapat masalah yg harus dibicarakan pada sana. Sebelum kutanya lebih jauh hubungan sdh terputus. Hatiku mulai tdk tenang waktu itu, terdapat persoalan apa di sana, apakah kemalingan, kebakaran atau apa. saya pula tdk memahami wajib bertanya di siapa lagi waktu itu karena saat itu kedua ortuku sedang di luar kota.

Segera sesudah siap saya mengendarai mobilku menuju ke villa-ku pada Bogor, tdk lupa juga kuajak Sela, sahabatku yg acapkali pergi bareng buat teman ngobrol pada jalan. Sesampainya di sana, kami disambut sang Pak Karyo, seorang 1/2 baya berusia 60-an, rambutnya sdh beruban, namun perawakannya masih gagah. dia ialah penduduk desa dekat villa ini, sdh empat tahun sejak ayahku membeli villa ini Pak Karyo ditugasi buat mengurusinya. Kami sekeluarga percaya padanya karena selama ini belum pernah villa-ku terdapat dilema hingga suatu saat akhirnya saya menyesal ayahku mempekerjakannya.

Pak Karyo mengajak kami masuk ke pada dulu. pada ruang tamu
ternyata sdh menunggu seseorang laki-laki -lakipria lain. Pak Karyo memperkenalkannya di kami.
Orang ini bernama Pak Jaya, berusia 50-an, tubuhnya agak gemuk pendek, dia
merupakan sahabat Pak Karyo yang berprofesi menjadi juru foto di kampungnya. Tanpa
membuang ketika lagi aku eksklusif to the point menanyakan terdapat problem apa
sebenarnya saya disuruh datang.

Pak Karyo mengeluarkan sebuah bungkusan yg dalamnya berisi
setumpuk foto, dia berkata bahwa dilema inilah yang hendak dibicarakan dgnku.
aku dan Sela lalu melihat foto apa yg ditunjukkan olehnya. Betapa terkejutnya
kami bak disambar petir di siang bolong, bagaimana tdk, ternyata foto-foto itu
adalah foto-foto erotis kami yang diabadikan ketika liburan tahun kemudian, terdapat foto
bugilku, foto bugil Sela, serta juga foto adegan persenggamaan kami dgn pacar
masing-masing.

“Pak.., apa-apaan ini, darimana barang ini..?” tanyaku dgn
tegang.

“Hhmmmmm.. begini Neng, waktu itu saya kebetulan lagi
bersih-higienis, pas kebetulan di bawah ranjang Neng Cika aku lihat kok terdapat
barang yg nongol, eh.. taunya klise foto asoynya Neng Cika sama Neng Sela, ya
udah terus aku bawa ke Pak Jaya ini buat dicuci.” jawabnya sambil sedikit
tertawa. bokep

“Apa, kurang ajar, Pak.. Bapak digaji buat menjaga daerah
ini, bukannya mengoprek barang aku ..!” kataku dgn marah serta menundingnya.

aku sangat menyesal kenapa begitu ceroboh membiarkan klise
itu tertinggal di villa, bahkan aku menerka barang itu sdh dibawa sang pacarku
atau pacar Sela. wajah Sela juga saat itu pula nampak tegang serta murka .
“Wah.. wah.. jangan galak gitu dong Neng, saya kan nggak sengaja, justru Neng
sendiri yg ceroboh kan?” mereka berdua tertawa-tawa memandangi kami.

“Baik, bila gitu serahkan klisenya, dan Bapak boleh pulang
berasal sini.” kataku dgn ketus.

“Iya Pak, tolong kita bisa bayar berapapun asal kalian
kembalikan klisenya.” tambah Sela memohon.

“Ooooo.. nggak, nggak, kita ini bukan pemeras kok Neng, kita
cuma minta..” Pak Jaya tdk meneruskan perkataannya. “Sdhlah Pak, cepat katakan
saja apa mau kalian..!” kata Sela dgn ketus.

Perasan aneh mulai menjalari tubuhku disertai keringat dingin yg mengucuri dahiku sebab mereka mengamati tubuh kami dgn tatapan lapar. lalu Pak Karyo maju mendekatiku membentuk degup jantungku makin kencang. Beberapa senti di depanku tangannya berkiprah mengelus payudaraku.

CASINO69

Baca carita Lainnya di CASINO69

“Hei.. kurang ajar, jangan keterlaluan ya..!” bentakku
sambil menepis tangannya serta mendorongnya.

“Bangsat.. berani sekali engkau , kalian kira siapa kalian ini
hah..? Dasar orang kampung..!” Sela menghardik dgn marah serta melemparkan
setumpuk foto itu ke paras Pak Karyo.

“Hehehe.. ayolah Neng, coba bayangakan, gimana kalo
foto-foto itu diterima orangtua, pacar, atau sahabat-sahabat pada kampus Neng? Wah
mampu-bisa Neng berdua ini jadi terkenal deh..!” istilah Pak Jaya serta disusul gelak
tawa keduanya.

saya tertegun, pikiranku kalut, kurasa Sela pun merasakan hal
yg sama dgnku. Nampaknya tiada pilihan lain bagi kami selain mengikuti kemauan
mereka. kalau foto-foto itu beredar bagaimana reputasiku, keluargaku, dan
reaksi pacarku, apalagi Sela yg berprofesi menjadi model di majalah
***(edited), bisa-bisa karirnya tamat gara-gara duduk perkara ini.

Pak Karyo kembali mendekatiku serta meraba pundakku, ad interim
itu Pak Jaya mendekati Sela kemudian mengelilinginya mengamati tubuh Sela.

“Gimana Neng, apa sdh berubah pikiran..?” tanyanya sembari
membelai rambutku yang sebahu lebih.

Kupikir-pikir buat apa lagi jual mahal, toh kami pun sdh
bukan perawan lagi, hanya saja kami belum pernah bermain dgn orang-orang
bertampang kasar seperti mereka.

Akhirnya dgn berat hati saya hanya dapat menganggukkan kepala
saja.

“Hahahahahaha.. akhirnya bisa pula orang kampung mirip
kita mencicipi gadis kampus, terdapat foto modelnya lagi..!” mereka tertawa penuh
kemenangan. aku hanya dapat mengumpat pada hati,

“Bangsat kalian, dasar tua-tua keladi..!” Pak Karyo
memelukku serta tangannya meremas-remas payudaraku asal luar, lidahnya bermain
dgn liar di dalam mulutku.

Perasaan geli, jijik dan nikmat bercampur menjadi satu
bersamaan dgn gejolak birahiku yg mulai naik.

Tangannya sekarang makin berani menyusup ke bawah kaos ketat
lengan panjang yg kupakai, terus berkecimpung menyusup ke balik BH-ku. Degub
jantungku bertambah kencang dan napasku makin memburu waktu kurasakan tangan
kasarnya mulai menggeraygi dadaku, apalagi jari-jarinya turut mempermainkan
putingku. Tanpa terasa pula lidahku mulai aktif membalas permainan lidahnya,
liur kami menetes-netes di pinggir ekspresi.

Nasib Sela tdk beda jauh dgnku, Pak Jaya mendekapnya asal
belakang lalu tangannya mulai meremas payudara Sela serta tangan satunya lagi
mempertinggi rok selututnya sambil meraba-raba paha Sela yg jenjang dan mulus.
Satu-persatu kancing baju Sela dipreteli sehingga nampaklah BH-nya yg berwarna
merah muda, belahan dadanya, serta perutnya yg homogen. Melihat payudara 36B Sela yang
menggemaskan itu Pak Jaya makin bernafsu, dgn kasar BH itu ditariknya turun serta
menyembul lah payudara Sela yang montok dgn puting merah tua.

“Whaooooo.. ternyata lebih latif dari yang pada foto, mimpi apa
saya bisa mencicipi seorang foto model kaya Neng Sela,” ucapnya.

Pak Jaya menghempaskan diri ke sofa, dibentangkannya
lebar-lebar ke 2 belah kaki Sela yg berada di pangkuannya. Tangannya yg semula
mengelus-elus pahanya mulai merambat ke selangkangannya, jari-jari besarnya
menyelinap ke pinggir celana pada Sela. aktualisasi diri paras Sela memberikan rasa
pasrah tdk berdaya menerima perlakuan seperti itu, matanya terpejam dan
mulutnya mengeluarkan desahan.

“Eeemhh.. uuhh.. jangan Pak, tolong hentikan.. eemhh..!”

lalu Pak Jaya menggendong tubuh Sela, mereka menghilang
pada balik kamar meninggalkan kami berdua di ruang tamu. selesainya menaikkan kaos
dan BH-ku, sekarang tangannya membuka resleting celana panjangku. beliau merapatkan
tubuhku di tembok. saya memejamkan mata berusaha menikmati perasaan itu,
kubayangkan yang sedang menggeraygi tubuhku ini adalah pacarku, Yudi. Tua bangka
ini ternyata pintar membangkitkan nafsuku. Sapuan-sapuan lidahnya di putingku
menyebabkan benda itu makin mengeras saja.

sekarang kurasakan tangannya sdh mulai menyelinap ke pulang CD-ku, diusap-usapnya bagian atas kemaluanku yg ditumbuhi bulu-bulu halus lebat itu.

“Sshh.. mmmppphhhhh..!” aku mulai meracau tdk karuan ketika
jari-jarinya memasuki memekku dan memainkan klistorisnya, sementara itu
mulutnya tdk henti-hentinya mencumbu payudaraku, sadar atau tdk saya mulai
terbawa nikmat sang permainannya.

“Hehehe.. Neng mulai terangsang ya?” ejeknya dekat
telingaku.

tiba-tiba dia menghentikan aktivitasnya dan dgn kasar didorongnya tubuhku hingga terjatuh pada sofa. sembari berjalan mendekat dia melepas pakaiannya satu persatu. sesudah beliau membuka celana dalamnya tampak olehku kemaluannya yg sdh menegang berasal tadi. Gila, ternyata k0ntolnya akbar pula, sedikit lebih akbar berasal pacarku serta dihiasi bulu-bulu yg sdh beruban. kemudian beliau menarik tanggal celanaku bersama CD-nya sebagai akibatnya yang tersisa pada tubuhku sekarang hanya kaos lengan panjang serta BH-ku yg sdh terangkat.

Dibentangkannya kedua belah pahaku di depan wajahnya.
Tatapan matanya sangat mengerikan waktu memandangi daerah selangkanganku,
seolah-olah mirip monster lapar yg siap memangsaku. Pak Karyo membenamkan
wajahnya pada selangkanganku, dgn penuh nafsu beliau melaahap dan menyedot-nyedot
memekku yang sdh basah itu, lidahnya dgn liar menjilati dinding memek dan
klitorisku. sesekali dia mengorek-ngorek lubang kemaluan serta anusku. Perlakuannya
benar-benar membuat diriku serasa terbang, tubuhku menggelinjang-gelinjang diiringi
erangan nikmat.

Tdk lama kemudian akhirnya kurasakan tubuhku mengejang, saya
mencapai orgasme pertamaku. Cairan cintaku membasahi verbal dan jari-jari Pak
Karyo.

“Sluurrpp… sluurpp.. sshhrrpp..” demikian bunyinya ketika
beliau menghisap sisa -sisa cairan cintaku.

Disuruhnya saya membersihkan jari-jarinya yg berlepotan
cairan cinta itu dgn mengulumnya, maka dgn terpaksa kubersihkan jari-jari kasar
itu dgn mulutku.

“Memek Neng Cika emang enak banget, beda asal punya
lonte-lonte di kampung Bapak,” celetuknya sembari menyeringai. “Sialan, masa gua
dibandingin sama lonte kampung..!” umpatku dalam hati.

“Nah, kini giliran Neng merasakan kontol Bapak ya..!” katanya sembari melepas kaos serta BH-ku yg masih menempel.

sekarang sdh tdk terdapat apapun yg tersisa pada tubuhku selain
kalung serta cincin yang kukenakan.

beliau naik ke wajahku serta menyodorkan k0ntolnya padaku. ketika
baru mau mulai, datang-datang telepon di dinding berbunyi memecah suasana.

“Angkat teleponnya Neng, jangan lupa saya memahami misteri Neng, jadi
jangan omong macam-macam,” ancamnya.

Telepon itu ternyata asal Yudi, pacarku yang mengetahui saya
sedang pada villa asal pembantu pada rumahku. Dgn alasan yg dibuat-buat aku
menjawab pertanyaannya serta berkata saya pada sini baik-baik saja.

ketika saya sedang berbicara mendadak kurasakan sepasang
tangan mendekapku berasal belakang dan dekat telingaku kurasakan dengus napasnya.
Tangan itu mulai usil meraba payudaraku dan tangan satunya lagi pelan-pelan
merambat turun menuju kemaluanku, ad interim pada leherku terasa ada benda
hangat serta basah, ternyata Pak Karyo sedang menjilati leherku. K0ntolnya yang
tegang saling berhimpit dgn pantatku. aku sebenarnya mau berontak tetapi aku
harus bersikap normal melayani dialog pacarku agar tdk muncul kecurigaan.

aku hanya dapat menggigit bibir dan memejamkan mata,
berusaha keras agar tdk mengeluarkan bunyi-suara aneh. Dasar sial , si Yudi
mengajakku omong panjang lebar sehingga membuatku makin menderita dgn siksaan
ini. kini Pak Karyo menyusu dariku, tdk henti-hentinya dia mengulum,
menggigit serta menghisap putingku hingga memerah.

Akhirnya sehabis 15 mnt Yudi menutup pembicaraan, ketika itu
Pak Karyo tengah menyusu sembari mengorek-ngorek kemaluanku, aku pun akhirnya
dgn lega mengeluarkan erangan yg asal tadi tertahan.

“Heh, sopan dikit dong..! Tau ngga saya tersebut lagi
nelepon..!” marahku sambil melepas pelukkannya.

“Hohoho.. maaf Neng, saya kan orang kampung jadi kurang tau
sopan santun, eh.. omong-omong itu tersebut pacar Neng ya? damai aja habis
mencicipi kontol aku sempurna Neng lupa sama cowok itu..!” ejeknya serta beliau
balik memeluk tubuhku.

Disuruhnya aku duduk pada sofa serta beliau berdiri di hadapanku,
k0ntolnya diarahkan ke mulutku. Atas perintahnya kukocok dan kuemut k0ntol itu,
di awalnya saya hampir muntah mencium k0ntolnya yg agak bau itu, namun dia
menunda kepalaku sampai saya tdk dapat melepaskannya.

“Sedoottt, sedot yg kuat Neng, jangan cuma dimasukin mulut
aja..!” suruhnya sambil terus memaju-mundurkan k0ntolnya di mulutku.
Sayup-sayup aku bisa mendengar erangan Sela berasal dalam kamar yang pintunya
sedikit terbuka itu.

usang kelamaan saya sdh dapat menikmatinya, tangannya yg
berkecimpung lincah mempermainkan payudaraku dan memilin-milin putingnya membuatku
semakin bersemangat mengulum serta menjilati kepala k0ntolnya. “Naahh.. gitu dong
Neng, ayoo.. terus.. Neng jilatin ujungnya, eengh.. mengagumkan..!” desahnya sambil
menjambak rambutku. Selama 15 mnt aku mengkaraokenya serta dia mengakhirinya
dgn menarik kepalaku.

setelah itu dibaringkannya tubuhku pada sofa, beliau kemudian membuka
lebar-lebar ke 2 pahaku serta berlutut pada antaranya. aku memejamkan mata
menikmati dtk-detik waktu k0ntolnya menerobos memekku. K0ntolnya meluncur
mulus sampai menyentuh rahimku. aku mengerang setiap kali dia menyodokkan
k0ntolnya. tabrakan demi ukiran, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai
serta semakin menikmati perkosaan ini, saya tdk perduli lagi orang ini
sesungguhnya merupakan pembantuku.

sambil menyetubuhiku bibirnya tdk henti-hentinya melumat
bibir dan payudaraku, tangannya pun selalu meremas payudara serta pantatku.
Erangan panjang keluar dari mulutku waktu mencapai kulminasi, sekujur tubuhku
mengejang beberapa dtk sebelum melemas kembali. Keringat bercucuran membasahi
tubuhku sebagai akibatnya kelihatan mengkilat. Tanpa memberiku kesempatan beristirahat
dia menaikkan tubuhku ke pangkuannya. aku hanya pasrah saja mendapatkan
perlakuannya.

selesainya k0ntolnya memasuki memekku, saya mulai menggerakkan
tubuhku naik turun. Pak Karyo menikmati goyanganku sambil ‘menyusu’ payudaraku
yg sempurna pada depan wajahnya, payudaraku dikulum dan digigit kecil dalam mulutnya
mirip bayi sedang menyusu. Terkadang aku melakukan gerakan memutar sebagai akibatnya
memekku terasa mirip diaduk-mixer. saya terus mempercepat goyanganku karena
merasa sdh mau keluar, makin usang gerakanku makin liar serta eranganku pun makin
tdk karuan menunda nikmat yang luar biasa itu. serta waktu kulminasi itu hingga aku
menjerit histeris sambil mempererat pelukanku. sahih-sahih dahsyat yg kuperoleh
walaupun bukan dgn lepria belia serta ganteng .

Kali ini dia membalikkan badanku hingga menungging.
Disetubuhinya saya berasal belakang, tangannya bergerilya merambahi lekuk-lekuk
tubuhku. harus kuakui sungguh hebat lelaki-laki seumur dia dapat bertahan begitu
usang dan membuatku orgasme berkali-kali, atau mungkin sebelumnya dia sdh minum
obat kuat atau sejenisnya, ah.. aku tdk perduli hal itu, yg krusial dia telah
memberiku kenikmatan luar biasa.

Sdh lebih berasal setengah jam dia menggarapku. Tdk usang
selesainya saya mencapai klimaks berikutnya, dia mulai melenguh panjang, sodokanya
makin kencang dan kedua payudaraku diremasnya dgn brutal sebagai akibatnya aku berteriak
merasakan sakit bercampur nikmat. sehabis itu dia menarik tanggal k0ntolnya serta
naik ke dadaku. di sana dia menjepitkan k0ntolnya yang sdh licin mengkilap itu di
antara ke 2 payudaraku, lalu dikocoknya hingga maninya menyempot dgn deras
membasahi wajah dan dadaku.

saya sdh kehabisan tenaga, kubiarkan saja maninya berlepotan di tubuhku, bahkan yg mengalir masuk ke mulut pun kutelan sekalian. menjadi ‘hidangan penutup’, Pak Karyo menempelkan k0ntolnya pada bibirku serta menyuruhku membersihkannya. Kujilati k0ntol itu sampai higienis serta kutelan sisa -residu maninya. Setelahnya dia meninggalkanku terbaring pada sofa, selanjutnya aku tdk memahami apa-apa lagi sebab sdh tdk sadarkan diri.

Begitu saya bangun jam sdh menunjukkan pukul 4 sore, saya
menemukan diriku masih bugil, residu-sisa sperma kering masih membekas di paras
dan dadaku, sekujur tubuhku terutama dada penuh dgn bekas cupangan yang memerah.
aku melihat sekeliling, hening tanpa suara, entah kemana Sela serta ke 2
‘kambing bandot’ itu. saya tdk memikirkan apa-apa lagi, aku menuju kamar mandi
sebab ingin kencing, kemudian kunyalakan shower serta kubersihkan tubuhku dari
residu-sisa persetubuhan tersebut. dalam hati saya masih merasa murka , kesal, serta
duka sebab dijebak dan diperkosa mirip itu, namun setiap teringat yang
barusan, aku malah ingin mengulanginya lagi.

selesainya mandi, kepenatan tubuhku terasa mulai berkurang,
kuraih kimono kuning serta memakainya tanpa memakai apa-apa di baliknya. ketika
saya keluar kamar mandi masih belum merasakan 9a4fa7284df01cdbf44ebce113378856 eksistensi mereka di
sini, begitu jua kamar yang tersebut dipakai Sela dan Pak Jaya, pada sana hanya
kudapati ranjang yg sdh berantakan serta masih tercium aroma sperma bekas perseteruan
tersebut. pakaian Sela serta Pak Karyo jua masih berceceran di ruang tamu. Terlintas
di benakku waktu itu kolam renang, ya mereka sempurna pada sana.

saya segera menuju kolam pada belakang buat memastikan.
Dugaanku ternyata tepat, di sana terlihat pemandangan yg membentuk darah
bergolak. di tepi kolam itu Sela sedang dikerjai sang mereka berdua. beliau tengah
memacu tubuhnya di atas k0ntol Pak Karyo yg berbaring sambil meremasi dadanya,
ad interim mulutnya dijejali sang k0ntol Pak Jaya yang berdiri di sampingnya,
tubuh ketiganya basah oleh air kolam, langit senja yg berwarna kuning keemasan
menambah erotisnya suasana.

“Hai, Neng Cika udah bangun toh..!” sapa Pak Karyo.

“Wah, aku udah usang nungguin Neng Cika, tp tunggu ya, Neng
Sela lagi asyik makan es mambo nih..!” sahut Pak Jaya.

Sela hanya dapat melirik sayu padaku sebab mulutnya penuh
sang k0ntol serta Pak Jaya menahan kepalanya. Adegan mesum itu membangkitkan
pulang nafsuku, selangkanganku terasa basah.

5 mnt kemudian Pak Jaya mencabut k0ntolnya berasal mulut
Sela serta mendekatiku.

“Pak, kapan klisenya kalian kembalikan..?” tanyaku tdk
tabah.

“damai Neng, kini mau kembali pula sdh kemalaman,
klisenya pasti kita kasih ke Neng besok,” jawabnya sembari menepuk bahuku.

“Apa..! Besok..? Keterlaluan kalian..!” bentakku.

“Jangan murka -murka gitu dong Neng, besok pagi saya janji
sempurna ngasih klisenya ke Neng,” ucapnya sembari memutari tubuhku.

Kurasakan elusan Pak Jaya pada paha belakangku, tangannya
makin naik menyingkap kimonoku dan akhirnya meremas pantatku. “Hoi, Pak Karyo,
ternyata nona majikanmu ini asoy bener, pahanya mulus, pantatnya pula wuiih..
montok..!” serunya di temannya. Kupingku benar-sahih panas mendengar
ejekannya, namun dalam hati saya justru berharap beliau berbuat lebih jauh.

“Ooouuhhh..!” demikian desahan pelan yg keluar asal mulutku
saat tangan Pak Jaya sampai ke belahan kemaluanku.

Jarinya membuka belahan itu serta meraih klistorisnya, wilayah
sensitif itu dimainkannya sehingga membuatku mendesah serta kedua kakiku terasa
lemas tdk kuat. Dibaringkannya tubuhku di kursi kalem di tepi kolam
itu. Tercium bau rokok murahan berasal mulutnya saat dia melumat bibirku,
lidahnya mengelitik lidahku.

Pak Jaya melepaskan tali pinggangku sebagai akibatnya kimonoku
terbuka, ciumannya perlahan-lahan turun dari dagu dan leher menuju payudaraku.
sambil melumat payudaraku tangan yg satunya dgn kasar mengobrak-abrik memekku.

“Auuuww.. Pak, sakit.. pelan-pelan Pak..!” rintihku
kesakitan.

saya melihat ke arah Sela yang sedang dikerjai Pak Karyo. dia
sedang dalam posisi dogie, Pak Karyo berasal belakang melakukan penetrasi ke
lubang anus Sela. dia menjerit-jerit kesakitan saat k0ntol besar itu dgn
paksa memasuki duburnya yang sempit. Bukannya kasihan tp nampaknya Pak Karyo
malah semakin bergairah melihat penderitaan Sela, ketika sdh masuk setengahnya
dihujamkannya k0ntol itu dgn keras, spontan tubuh Sela tersentak dan jeritan
panjang yang memilukan keluar asal mulutnya.

Selanjutnya dgn ganas Pak Karyo menyodomi Sela sembari
mendesis-desis menikmati k0ntolnya terjepit dubur Sela yang sempit. saya sangat
kasihan melihat penderitaan Sela, tp apa dayaku sebab saya sendiri sedang pada
kesulitan. kini Pak Jaya membuka lebar ke 2 pahaku, tangan satunya memegang
k0ntolnya yg gemuk itu serta menggesek-geseknya pada bibir kemaluanku sehingga
saya mendesah nikmat serta tubuhku menggeliat-geliat.

sesudah memekku basah kuyup dia menekan k0ntolnya hingga
amblas seluruhnya. aku melihat kentara bagaimana k0ntol itu keluar masuk ke dalam
memekku. Kenikmatan dahsyat sudah melanda tubuhku hingga saya tdk kuasa buat
tdk mengerang. bunyi desahan terdengar sahut menyahut pada tepi kolam itu.
kemudian aku merasakan tubuhku bagaikan tersengat listrik, aku menjerit sekuat
energi dan mempererat genggamanku di pegangan kursi. Cairan kemaluanku
muncrat dgn derasnya dan kurasakan tubuhku mirip lumpuh. namun Pak Jaya belum
menyudahi perbuatannya.

kini dia memiringkan tubuhku dan mengangkat kaki kiriku,
kemudian dia meneruskan genjotannya pada tubuhku. saya sdh 1/2 sadar ketika
tiba-datang sebatang k0ntol sdh berada pada depan wajahku. Kutengadahkan kepalaku
dan kulihat Pak Karyo berdiri pada sampingku dgn k0ntolnya masih berdiri kokoh,
tdk jauh asal situ nampak tubuh telanjang Sela yg sdh terkapar lemas. Tanpa
membuang ketika lagi diraihnya kepalaku, mulutku penuh sesak oleh k0ntolnya yang
berlumuran aneka cairan itu.

tiba-tiba mereka menurunkan tubuhku berasal kursi, sekarang aku
berada pada lantai dgn posisi anjing, kimonoku mereka tanggal sampai aku bugil
total. Pak Karyo mengambil posisi di belakangku lalu dia membuka duburku serta
tangan satunya mengarahkan k0ntolnya ke sana. Ooohh.. tdk, beliau mau menyodomiku
mirip yang dia lakukan pada Sela, masih terbayang olehku betapa brutalnya
lepria ini memperlakukan Sela barusan.

“Jangan Pak, jangan pada situ aduuuh.. sakit.. ooh..!”
rintihku memelas ketika beliau memasukkan k0ntolnya.

“Aakkh… akhh… oougghh…” aku terus merintih-rintih, mataku
terpejam merasakan kepedihan tiada tara sampai airmataku meleleh membasahi
pipi.

“Wah.., enak, lebih seret berasal Neng Sela..!” kata Pak Karyo
disambut kekeh mereka.

beliau mulai menggenjot tubuhku ad interim di depanku Pak Jaya
memaksaku mengkaraoke k0ntolnya.

“Udah jangan nangis, lu sebenernya keenakan kan..! yuk emut
nih kontol..!” perintahnya sambil menjambak rambutku.

saya sahih-sahih merasa terhina saat itu tetapi menikmatinya,
perlakuan kasar ini mendatangkan kenikmatan tersendiri. Selain menyodomiku, Pak
Karyo jua sekali waktu menampar pantatku hingga terasa panas dan sakit. pada tempat
lain Pak Jaya terus menahan kepalaku yg sedang mengulum k0ntolnya sambil
memaju-mundurkan pantatnya seolah sedang menyetubuhiku, wajahku makin terbenam
di bulu-bulu kemaluannya yang lebat.

Tdk lama kemudian kurasakan k0ntol Pak Jaya pada mulutku
semakin berdenyut dan akhirnya tumpahlah spermanya di mulutku. Ehheek.. hhkk..
saya tersedak tp kepalaku ditahan olehnya sebagai akibatnya terpaksa cairan itu kutelan,
sebagian meleleh keluar membasahi bibirku. di saat hampir bersamaan pula saya
klimaks yg kesekian kalinya, tubuhku mengejang, aku ingin menjerit tetapi
mulutku tersumbat k0ntol Pak Jaya sehingga hanya terdengar suara erangan
tertahan berasal mulutku yang berlepotan sperma serta airmataku makin membanjir.

Beberapa mnt kemudian akhirnya Pak Karyo ejakulasi, saya
mencicipi cairan hangat serta kental menyirami duburku. saya merasa sangat lelah,
napasku terengah-engah dan menangis terisak-isak apalagi waktu kudengar mereka
tertawa-tawa serta mengucapkan kata-istilah yang merendahkan kami, makin panas saja
pendengaran serta hatiku.

Pak Karyo masuk ke dalam dan tdk lama lalu ia pulang
dgn 2 gelas air, disodorkannya gelas itu padaku dan Sela yg dibangunkannya dgn
menyiram air kolam. Langit sdh gelap saat itu, Pak Karyo keluar membeli makan
malam buat kami. sembari menunggu Pak Jaya beristirahat dgn berendam di kolam
dangkal bersamaku serta Sela, tingkahnya seperti raja minyak saja, beliau meminta
Sela yang payudaranya montok melakukan pijat ala Thai, sedangkan aku digeraygi
dan diciuminya mirip mainan. sungguh benci saya padanya, tp terpaksa wajib
bersikap cantik supaya bisa lekas bebas darinya.

Malam harinya sebelum tidur kami main berempat sekaligus di
ranjangku. Pak Jaya berbaring, aku naik ke atas wajahnya berhadap-hadapan dgn
Sela yang naik ke atas k0ntolnya. Kami berdua sibuk mengkaraoke k0ntol Pak Karyo
yg mengacung di antara kami. Secara bergantian kami menjilati serta mengulum k0ntol
itu sampai memuncratkan maninya membasahi paras kami. ad interim itu kurasakan
memekku mulai banjir lagi akibat permainan lidah Pak Jaya.

Malam itu, sehabis digarap habis-habisan akhirnya kami
berempat tertidur kelelahan di kamar itu. Pagi harinya pulang saya digarap di
bathtub sang Pak Karyo saat mandi bersama, saya dibuatnya kulminasi dua kali dan
dia semprotkan maninya pada memekku.

sehabis seharian menjadi budak seks, mereka akhirnya
mengembalikan klise itu di kami. Kami memeriksanya dgn seksama agar tdk
menerima kesulitan lagi di lalu hari. Segera setelah itu kusuruh mereka
hengkang dari villa-ku dan kami pun balik ke Jakarta. Hari berikutnya Pak
Karyo menghubungi ayahku buat pamit mengundurkan diri serta semenjak itu jua atas
bujukanku dgn macam-macam alasan, keluarga kami tdk pernah lagi menyewa orang
buat menjaga villa.

aku masih dendam pada mereka yang telah memperdayaiku, namun terkadang saya merasa rindu mengulanginya, rindu tangan-tangan kasar itu menggeraygi tubuhku. hingga dtk ini belum seseorang pun mengetahui peristiwa itu temasuk keluarga serta kekasih kami. Pengalaman getir ini hanya kuceritakan di pembaca menjadi curhat serta juga peringatan supaya tdk ceroboh menyimpan misteri langsung supaya tdk mendapat kesulitan seperti kami. Demikianlah cerita bokep mesum

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*